watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

LEBIH DARI SUAMI

Setiba malam di rumah nenek aku sangat senang
karena suasana daerah yang berbeda, malam itu
aku di sambut dengan nenek dan kakak sepupu
ku, tapi kulihat kakak irma banyak perubahan, dia
agak lesu dan kusut seprti orang kurang percaya
diri, melihat laki-laki, yang ku tahu dia sudah
bercerai 1 thn lebih, ketika lulus kuliah memang
dia langsung kimpoi, tapi penyebab dia bercerai
aku masi ragu, tapi semua hanya ku pendam
dalam hati ku, semua adalah keperibadian dia, aku
menangapai dengan santai sebab liburan naik
kelas dua ini aku hanya mau istirahat, kakak rima
mengajar di slah satu smp swasta di kota
tersebut, memang umurnya masi sekitar 28
tahun, dia sebenarnya cantik dan seksi karena dia
memeliki beban metal jadi bawa diri itu yang
membuat seperti itu.
Malam itu kami becerita namun kakak irma
menatap ku seperti benci dengan lak-laki, bima..,
iya nek.. sini nonton sama kami, ketika aku
nonton suara tv agak keras sedikit, nenek pun
sudah kurang pendengarnya, tak lama aku
menonton kakak rima bergegas ke kamar, rima
kamu mau ke mana, aku mau tidur nek, besok
ada penerima siswa baru, aku musti ke sekolah,
selama dua hari aku di perlaku sekilas saja,
rupanya siang itu setelah aku dan nenek
merapaikan perkarang dan taman nenek, aku
msuk dan minum, nenek duduk di meja makan
sambil melepaskan sarung tangan, bima
ambilkan nenek gelas, iya nek.., bima aku mau
cerita tentang kakak mu si rima, kak rima itu
adalah sama dengan kamu, sama2 cucu nenek,
cuman dia dari suami nenek pertama, anak nenek
dari suamai pertama ada 5 dan setelah kakek rima
meninggal, nenek menikah lagi sekitar 3 tahun
kemudian dengan sahabat perang kakek rima,
dan memeliki anak a jadi ibumu itu anak ke 8, ibu
mu dengan ibu rima dulu akrab ibu rima yang
paling sayang ama ibu mu, kemana aja di
gendong, oh ditu ya nek, rima itu cucu nenek
perempuan ke dua, kamu cucu pertama laki2 dari
kakek mu maka dari itu aku memawa dia kesini
untuk menemani aku, setelah bercerai, sunguh
sedih nasib dia, aku sayang sekalian dengan irma,
kok bisa bercerai, iya dia sudah menikah 3 tahun
tp tidak memeiliki keturan, ketika dia cek kedokter,
dia di fonis mandul dan ganguan rahim, tanpa
pikir panjang aku lngsung membawa dia, dia
hampir gila karena ini semua, dan lakinya
langsung menceraikan, di sinilah nenek
meyakinkan dia, untuk tetap mengerti dan
menerima semua, bima tapi kau cukup tau saja
ya, jangan sampai dia tau, kasihan dia.
seandainya ada yang bisa bikin dia semangat
pasti rumah ini tidak sepi, aku ingin rumah ini
ceria dan ramai, kok gitu nek, setiap ada acara
keluarga dia selalu memelih untuk di rumah. Aku
jadi sedih, tapi itu pula kemau dia, ya aku diama
saja, tak lama bercerita, kakak rima pulang, eh
rima sudah pulang kamu, iya nenek sekolah kami
sekarang ini banyak menerima anak baru, hampir
7 kelas unutk tahun ini, cukup lumayan untuk
peningkatan sekolah kami, nek.. aku mau minta
pendapat, 3 minggu lagi aku mau di tes menjadi
wakil kepala sekolah.. gimana nek.., wah bagus
tuh, nek aku kekamar dulu ya, nah bim.. kamu
lihat itu saja kerjanya, bicara sebentar langsung
kekamar, jadi tak bisa berharap besar, ya sudah
lah nek, nenek langsung menuju kamarnya, aku
berniat mandi tak sengaja kulihat dia dari celah
pintu yang sedikit terbuka sedang menyisir, kakak
rima memang masih cantik, hey ngapai kamu…,
aku langsung terbengon, ah ngak kakak, aku mau
mandi kok, ya udah sana mandi, aku langsung
menuju kamar mandi dan membayangkan kakak
rina, bima kamu dimana, mandi nek, cepet ya
nenek ada perlu, aku langsung menyelesaikan
mandi dan berpakaian langsung menuju ke
kamar nenek, apa nek, tolong kamu belikan obat
nenek di apotik, iya nek.. eh ongkosnya nek, pake
motor kakak rima aja, iya nek, aku langsung
menuju kamarnya, kakak aku boleh pake motor,
mau kemana kamu, aku di suruh nenek beli obat,
dia mebuka pintu langsung meberikan kunci, hati
kamu pake barang aku ya, oke bos, apa kamu
bilang bim.., iya kakak ku yang cantik dia
tersenyum hanya 0,001 persen, oh sunguh berat
hidup ini, susah mencari senyum. Malam itu kami
ngumpul di ruang tv dia mulai berbicara,
walaupun hanya beberapa kata, rima.., iya nek.
besok aku mau ada acara di gedung darma wanti
ada arisan veteran, aku minta di antar bima, boleh
pake motor kamu jam 1 mungkin, tapi nek, iya
nenek ngerti kamu butuh, tapi nenek tadi telepon
papa kamu ngak bisa, jadi karena ada bima ya
nenek minta tolong saja, gini aja kamu pagi di
antar ama bima nanti siang pulang di jemput,
nenek jam 6 udah pulang kok paling diantar ama
bu bondan, iya kalau gitu. Pagi menjelang aku di
Bangui oleh nenek, bima kamu bangun kamu
digigitin nyamuk tak terasa gimana sih kamu, aku
langsung mengantar kakak rima kesekolahnya,
selama di perjalan dia tidak ada bicara 1 kata pun
kulihat dekat sekolahnya, ada polisi tidur pura
meleng sedikit, aduh.. bima pelan dong, terasa
buah dadanya tersentak, eh maaf kak…, bima
masi ngantuk, sesampai depan sekolah dia
langsung mewanti-wanti aku , kamu bawa nenek
pelan ya, oke kakak yang cantik, apa sih kamu,
aku langsung pulang dan ku bayangkan dia mulai
bebicara walau hanya sepatah dan wajahnya
yang cantik, siang itu ketika aku hendak mengatar
nenek hari mulai gelap, telepon rumah berbunyai,
aku kembali mebuka pintu dan mengangkat tlp.
Halo bima..
Iya ini sapa..
Kak rima.. apa kamu belum berangkat baru aja
mau jalan,
Ya udah cepat antar hari mau hujan terus jemput
aku ya,
Oke kakak ku,
Aku mengantar nenek dan langsung menuju
sekolah kakak rima, ku rasakan hari mulai
gerimis, aku langsunng melaju dengan
motornya, kulihat dia menunggu di depan
gerbang, aku langsung pulang, baru 500 mtr
hujan mulai turun lama mulai lebat baju ku
basah, begitu juga kakak rima, bima terus
langsung pulang aja, ya kakak, dia memegang
pingang ku, pelan sedikit bima, iya kak, kami
sampai di rumah, kakak rima membuka gerbang
dan menunggu motor di masukan, aku langsung
menuju teras rumah dia menutup gerbang dan
menuju ku, mana kunci rumah, kulihat baju
basah dan buah dadanya yang besar berceplak
sehingga terlihat model bentuk Bhnya, kami
langsung masuk, dia langsung menuju kamar
dan mengambil handuk, ketika itu aku juga ingin
mebilas badan ku jadi aku hanya mengunakan
handuk karena baju sudah basah kuyup, ketika
hendak lewat kakak rima berlari kecil di depan ku
dari kamar mandi.
entah setan dari mana aku langsunng masuk
kekamarnya da memeluknya, bima.. apaan
kamu, plak.., aku semangkin memeluk dia
semangkin berontak, dan mencium bibirnya, dia
berusaha berontak, aku terus mencari bibirnya,
sehingga handuk agak tersisi dan buah dadanya
terlihat, aku langsung meremasnya, bima kamu
gila, aku gila dengan mu kak, aku langsung
membuka handuk ku, batang ku mulai tegang
dan menyetuh pahanya, dan menyedarkan kakak
rima ke diding, bima apa apaan sih kamu,
batangku semangkin tegang aku berusa
membuka handuknya, dia sdikit menahan, tapi
lama terlepas, dan aku mecium bibirnya dia
masih berontak, lama aku semangkin nafsu, bima
sudah.. jangan kau lakukan, aku menusuk pelan
batangku , lalu ku rengangkan kakinya dangan
kaki ku, tangan ku mulai meraba buah dadanya,
dia semangkin berusa berontak, aku mulai
measukan batang ku ke vaginanya, bima jangan,
bima sudah perbuat gila mu, aku terus measukan
batang ku, bima… jangan, lama batangku
semangkin dalam masuk, di mencoba
mendorong tubuh ku, aku semangkin mengila..
menyodok batangku, kak rima, bima tau semua
tentang mu, biar bima senengin kamu, kamu gila
bim.., batang ku semangkin amblas, dia
merasakan, dan mulai lemas karena ku pasak
menempel di dinding, aku semangkin
mengoyangkan pantat ku, walaupu dia agak shok
tapi dia merasakan batangku, keluar masuk, bima
sudah, kak aku mengerti kamu butuh biologis mu
terpenuhi, kamu gila bima.., dia terus menhan
badanku, aku semangkin mengenjot lebih cepat
sehingga dia terus menikmati, sudah lebih dari 12
menit, batang ku mulai mencapai kelimax,
ach..ach.. crot air mani ku kutambak di dalam, dia
menolak tubuh ku dan berbaring di kasur, aku
langsung mencium keningnya.
aku keluar dengan rasa puas, dia lalu mengunci
kamar, dan keluar lagi ketika nenek pulang kulihat
dia benar marah, dia tidak pernah mau melawan
nenek apa yang di bilang pasti di turuti walau
hatinya malas. Rima.. makan yuk, kami makan
dia benar2 diam seribu bahasa, setelah itu, lalu dia
kembali ke kamar, nenek menuju kamarnya
kamu kok lain ama bima, aku benci dia, dia bawa
motor ugal-ugalan, ya sudah jangna marah,
suruh dia pulang aku benci dia nek, ah kamu rim
masa gitu aja marah kalian kan kakak adik..
jangan saling membenci lah, apa yang harus
nenek perbuat, aku mendengar apa yang di
bilang kak rima, kenapa dia tidak mengadu
perbuatku, nenek pun keluar, aku dan nenek
nonton tv, bima nenek ngantuk rasanya caoek
sekali hari ini, nenek langsung masuk kamar, tak
lama keluar lagi, rima sini nenek mau bicara, bima
sini kamu.., kak rima keluar dari kamr, sini kalian
duduk, kalian kenapa, ah ngak apa kok nek jawab
aku, benar ngak ada masalah, rima kamu tuh
berubah dikit, aku benci lihat dia nek, gini supaya
kalian akrab kalian ku suruh tidur bersama bima
kamu pake kasur mu tidur kamar kak rima di
bawah, apa nek.. rima ngak mau, bima terserah
nenek, ya udah rima ini adik mu juga kan, kalau
kalian saling membenci akan abis rasa saudara
kita, ya udah nenek mau tidur, kak rima langsung
menuju kamar, tapi kamar tidak di kunci, tak lama
aku masuk dan mengelar kasur di bawah.
aku berbaring, aku langsung mencoba
memanggil tapi dia tak menjawab, lalu aku naik
tempat tidurnya, ka.. ka.. maaf bima ya, ka rima
mengangis, kau jahat bima aku benci, aku
langsung tak bisa berbuat apa lagi, kau tau apa
yang tadi siang kau perbuat, kau telah
menghancur apa yang telah hancur dalam diri ku,
sambil terseduk, aku minta maaf kak, bima
seharusnya tak kau lakukan perbuatan bejat itu,
aku manusia yang hina dan di campakan suami
ku, memang aku tak bisa memberikan keturan
pada suami ku, adalah hal yang pahit buat ku,
semua naluri ku terhadap keinginan untuk biolgis
ku pun sudah ku pendam namun kau datang
dengan menghina ku, seperti ini bim, aku benci
kamu bim, kak aku minta maaf.. ka, maaf tidak
pernah mebuatku senang aku masih terpukul
dengan ini semua, aku bergegas keluar, bima
kamu benar2 jahat, kak rima berdiri, aku sudah
hancur, dan sekang kau mangkin hancurkan diri
ku, ketika aku mencapai pintu, dia menampar ku,
plak.. kau memang kurang ajar, air mata
semangkin deras mengalir, aku terdiam di
depannya dan tidak bisa berbuat apa lagi, dia
mengunci pintu, bima apa mau sekarang, kak
maafkan aku, plak..aku pun di tamper lagi.., dan
menunduk, nih pisau kau bunuh saja aku, gila
kamu kak, ayo bunuh biar nafsu puas, dia
membuka tali dasternya sehingga jatuh bajunya,
apa aku mau perkosa aku lagi ayo, air mata yang
semangkin bercucuran, membuat ku lemas, ayo
bim.. sandarkan aku ke dinding, sambil
membuka BH dan CDnya, nih teteku isap, ayo
bim…, kak maafkan aku, aku langsung menarik
bajunya dan menutup tubuhnya.
ka rima.. aku benar kilaf aku.. ngak sengaja, kau
bener ngak ngerti perasan ku bima, aku tinggal di
rumah ini untuk menutupi aib ku dari semua ini,
kak maaf kan aku, aku langsung memeluknya,
dan melemparkan pisau dari tangannya, dia
langsung memeluk ku, dan tetap menangis, aku
sudah tidak punya arti bim, kenapa kau lakukan
ini semau, kak.. aku minta maaf.. maafin aku ya,
dia tidak menjawab, aku langsung menunutn ke
tempat tidur dan mendudukan, aku langsung
keluar dan mengambil air putih, kak minum dulu,
nih, setelah minum aku meletakan gelas dan
menuju kamar mandi aku berpikir ah malam ini
dia pasti pengen lagi, aku langusung melepaskan
CD ku dan hanya mengunakan celana saja, aku
kembali dia masi duduk di kasur dan sambil
menangis, lalu aku mengunci kamar, aku
membarikan tubuhnya dan mengakat kakinya,
aku duduk di sampingnya, tanapa perintah aku
langsung merbahkan badan ku di sampingnya
dan menghadap dia, dia masi menangis, kak
suadah jangan nangis dong, dia masi terdiam,
lama dia membaliakan tubuhnya dan aku
dibelakangi, kak masih marah ya, aku meraba
pinggannya, kak rina meraih tangan ku, aku
menempelkan tubuhku tubuhnya, kak.. jawab
dong, dia malah terus mengemgam tangan ku.
dia membalikan badan kini kami berhadapan, aku
membuka baju ku, dan mencium bibirnya, dia
tidak membalas namun hanya terdiam, aku
membuka baju dia tetap diam, aku membuka
celana ku, kami sudah telanjang, kak rima tetap
diam, aku mulai mengakang kaki, dia tak
memolak dan tetap diam, aku mulai memeluk
tubuhnya dari atas, dan memcium bibirnya dia
tetap tak membalas, ketika aku memasukan
batangku, kak rima terus memandangku, aku
mulai menusuknya, lama dia merasakan batang
ku, ehm.. ehm.. ehmm.. sambil mengigit
bibirnya, ehm..ehmm.. ehmm.. ehh.. eh.. ehh..
eehh.. ehh.. eh.. eh.., kulihat dia mulai
memejamkan matanya, eh.. eh.. eh.. ehm..
ehmm.. ehm.. eh.. ehm.. ehm.. eh.. ehmm.. aku
mencium bibir dan ka rima baru membuka
sedikit demi sedikit aku bisa memasukan lidah ku
dalam mulutnya, aku terus megoyang pantatku
naik turun, ku rasakan vagina mulai licin,
ehm..ahm.. ahm.. ah.. ah, vagina yang mulai
memanas dan mulai menyodot batang ku, ah..
ah… a… ah.. ehm em.. dia terus memegang kain
seperai dan lama menarinya, eh.. ehm.. eh..
ehmm… lama2 tubuhnya mulai gementar seakan
mulai merasakan kenikmatan yang telah hilang,
eh.. ehm.. em.. eh.. em.. eh.. eh.. eh.. eh.. aku
semangkin menikmati, nafas kak rima semangkin
kencang, eh.eh..eh. eh.. eh.. eh..eh ehm..eh.. eh.
Eh..eh.. eh.. eh.. dia mulai melemparkan kepala
kekanan dan kiri, ha.. ha. Ha.. ha..ha.. ha.. aku
mencium lagi, ka.. kak rima, di menatap ku,
seperti pandang yang bahagia, kak..aku udah
mau keluar.., dia masih diam, lama batang ku
semangkin mengeras.. dan vagina dia seperti
mengigit batang ku, tubuh ka rima seperti
tersentak-sentak.. ah.. ahh… ahh.. acchh..
ahh..bima, aku mulai mencapainya, kak.. ach
ach.. ach.. crot.. crot kutembak kan air mani ku,
di dalam vaginanya dan dia hanya terdiam, aku
berhenti sejenak, ketika aku hendak mencabut
batang ku, tangan kiri menahan pantatku, bim..
biarkan di dalam, aku langsung memeluknya,
betigu juga Dia memeluku.
Aku melepaskan pelukan darinya, dan aku
berbaring di sebelahnya, tak lama kak rima
menetaskan air matanya, kak.. kakak marah
dengan ku, dia malah mebelai wajah ku dengan
sedikit senyum, kak aku di bawahya, aku berdiri
dan menyelimuti dia, dia masih menatap ku, aku
mula berbaring, tak berapa lam dia menarik
tangan ku, untuk bermaksud agar aku tidur
dekatnya, kak rima nengakat selimuat, sini.. aja
ya, dia memandang kulagi, ka.. kakak kok ngak
ada bicara, tangan karima meraih tangan ku agar
aku bisa memeluknya, bima.. kenapa ini terjadi
ama kita, air mata pun mentes, sudah lah kakak..
aku tak tau ini bisa begini.. kak apa kakak
membenci ku, aku tidak bisa membenci mu bim,
aku sudah tak tau musti berbuat apa, kulihat
sudah jam masih jam 9, aku masi ingin main,
aku medekap tubuhnya dan kepala ku ada
dibawah dagunya, selangan berapa lama, kak
rima mencium keningku, ketika aku hendak
meraba vaginanya yang berbulu lebat dia
menarik tangan ku, bima jangan.., aku diam saja,
aku ingin di peluk bim.
Aku memeluknya, dan mencium bibirnya, kini dia
mencoba membalas bibir ku, lama2 batang ku
bangun lagi , kak.., iya bim.., aku langsung
menidihnya lagi, dan memasukan batang ku, eh..
eh.. ehmm. Eh.. ehh. Eh.. eh.. emm.. em..,
goyang semangkin cepat, ah… ahh.. ahh.. ahh..
ahh… ah.. ahh.. aahh.. aa… a.. ahh.. bima.. ahh..
aa.. ahh.. aahh. Ahh. Aa.. bima.. aauhh… auhh..
tangan mengemgam lengan ku, bima… ahh..
vagina semangkin lama semangkin licin, aau..
auu… au.. auu.. au.. aahh.. aahh.. aahh.. aku
mencium bibirnya, kini dia membalsanyan,
sambil mengoyang dia masih menikmati bibirku,
aku melepaskan bibirnya, dan terus
mengoyangnya, bima.. aah.. aa…aaahh.. aa..
aaahh.. bima.. bima… ah.. nafasnya semangkin
cepat, he…he..he.. hem..hem.. he.. he..he.. he..
hm.. hm..hm..hm.. he..he..hm…hm.. he..
bimaa… ha.. ha.. ah..ah..aaa… ahh.. aa.. aaa…
aahh.. kakak rima udah mencapai puncak nya,
kami sudah berkeringat, badan dia bergetar dan
seakan berontak, ah.. ach..achh.. bimaa..
ach..ach… achh.. semangkin lama2 badannya
semangkin kuat untuk berontak seperti tak tahan,
bimaa.. achh.. achh.. hampir 10 aku terus
mengoyang, vagina semangkin panas dan
menyempit, bimaa.. ach..auchh.. auchh..
bimaaa…, rasanya kepala batangku seperti ada
yang mengigit dan membuat ngilu, ini bener
seperti bermain tanpa beban aku bisa menikmati,
bimaa.. aku ngak sangup lagi, iya sedikit lagi.. aku
udah mau keluar..acchh..achh… achh.. ka.. kakak
achh… achh.. bimaa.. aaucchh.. crot..crot…crot..
air mani ku menembang sebebasnya, aku
langsung terkapar di sebelahnya.
Kakak rima mebalikan tubuhnya dan memebelaki
aku, sambil meraih tangan ku, Bima peluk aku
dan jangan kau lepas sampai aku tertidur, kakak
jangan menagis ya, kak apa kau akan pergi esok
ke acara keluarga, aku tidak akan bim.. aku malu
dengan semuanya, kak kau malu karena
kepercayaan diri mu sudah hilang, lihat besok
saja bim, aku di samping mu selama aku disini.
Aku yang akan membangkitkan gairah mu kak,
terserah kau bima, sudah jangan di bahasa, aku
ingin menikmati tubuhku di pelukan mu adik ku.
Aku mebalikan tubuhnya dan kami berhadapan,
batangku berdiri lagi kuraih tangan untuk
memegang batangku, bima.., iya kakak..
penganglah, aku sambil ku tuntun tangannya
unutuk mengocok batang ku, dia lama2
mengocok pelan2 hingga air mani ku keluar di
tangannya, bima.. kamu, maafkan aku kak.. aku
hanya ingin melihat tersenyum mu sampai kapan
pun, aku langsung memeluknya dan mengepit
pahanya, lama2 dia tertidur dalam pelukkan ku
hingga pagi.
Sebelum nenek bangun rupanya dia sudah
bangun, bima bangun udah pagi.. pakai baju mu
nanti nenek tau apa terjadi kita malah bermasalah,
dan terus tidur di bawah gih, kakak rima
memeakai bajunya dan mebuka kunci pintu biar
ngak jadi masalh. Apa yang dibilangnya benar,
sekitar 1 jam kemudian nenek memangil ku,
bima.. bima.. iya nek, udah jam 7 kamu masih
tidur, mana kakak mu, di kamar nek tidur, panggil
dia, aku memanggilnya dengan cium pipinya,
nenek mangil tuh.., rima kamu nanti ikut ngak,
aku malas nek, loh gimana sih udah 8 bulan
kamu tidak pernah datang, ya sudah terserah
kamu lah rima, nek.. nenek kan tau, iya kamu
bisa sama bima ngobrol dan pasti ayah mu akan
bertanya, liat nanti lah, dia masuk kamar, nek biar
bima yang atur ya.., coba lah bima, aku bicara
sama dia, bima.. bima.. iya nek, tolong kamu
kepasar, nenek mau bawa lauk buat acara nanti,
tolong belikan barang ini yang sudah nenek catat,
aku langsung cuci muka dan pergi kepasar, dekat
rumah nenek naik motor kak rima, setelah belanja
aku melihat salon tak berapa jauh dari pasar
sudah buka, ini ide aku, unutk membuat dia
cantik.
Aku langsung menuju rumah setelah itu nenek
masak, hingga selelsai, kulihat udah jam 9 lewat,
nenek udah mau mandi, bima kamu temenin
nenek ya, nek aku bisa ngajak kak rima ke acara
itu, gimana ya udah nenek mandi aja, aku mau
bawa dia pergi sebentar, nanti nenek ku antar dan
dia ku bawa, iya deh bim terserah kamu, aku
langsung menuju kamarnya, kulihat dia sedang
menyisir dan belum mandi, kakak.., apa bima..,
kak percaya ama bima, kenapa bima.., kakak
percaya dengan ku, ada apa bim.. kamu kenapa
bima, kakak harus pergi ke acara itu, bima kau
lihat aku bima, jangan aku makin sakit hati, oke
aku ngerti tapi sekarang ikut aku dan danti baju
kakak, aku belum mandi bim, aku mengajak
kakak saat ini tidak ke acara tapi ke tempat lain
dulu, baru ke acara itu, tapi bima sudah percaya
ama bima ya sekali aja, kami berangkat ke salon,
sesampai di sana aku menyuruh salah satu
pegawai memotong rambutnya sedikit dan
membersihkan wajahnya, agar kelihatan cantik.
lalu ku tinggal dia dan aku pulang untuk
mengantar nenek ke acara itu, bima kamu dari
mana, kak rima mana, nek dia di salon.. aku mau
membuat dia percaya diri lagi, bener itu bima..,
iya nanti nenek liat aja, aku langsung mengantar
nenek dan menjemput nya, sesampai di rumah
kami hanya berberdua. Dia terus memandang
wajahnya yang berubah, aku melihat dari pintu,
bima apa ini aku, iya kak.., iya bima ini aku.., aku
memeluknya dari belakang, lalu ku buka
pakainnya, kak ada satu lagi. Sini ikut aku, aku
menuju kamar mandi dan mengambil pisau
cukur dan gunting, aku langsung meberiskan
ketiaknya dan jembutnya, begitu aku mencukur
jembut ku, kami langsung mandi, dan kembali
kekamar, kakak kita pergi ya, iya bima, aku
memeluk dari belakang, dalam keadaan telanjang.
Aku mencuim lehernya sambil meraba buah
dada yang berukuran 38B dan memainkan
putingnya yang berwarna coklat, ih bima geli ah,
aku langsung mebalikan badanya, kakak rima
sekarang kamu cantik tubuh nu masih mulus dan
buah dada mu masih indah, lihat diri mu, bima
makasih ya, aku mencium bibirnya dia
membalasnya, dan melepaskan, udah ah..
katanya mau pergi, dia memeluku sekejap dan
mencium pipi ku, makasi ya bima, aku mengatur
pakaian dia semua, kulihat dia memang cantik.
Sesamapai di sana, nenek terkejut melihat kak
rima, langsung memeluknya dan memegang pipi
ku, bima kamu hebat bisa membuat kakak mu
tersenyum, tak lama papanya datang bersama
ibu kakak rima, ini anak si yanti yang dari Jakarta
itu kan, iya bude.., kakak rima duduk dan
membelakangi mereka, mama kakak rima tau
pasti dia tidak mau ikut, bu si rima mana dia ngak
ikut lagi, nenek malah tersenyum, ngak dia ngak
ikut, sambil tersenyum, kakak rima berdiri dan
memandang mereka berdua, tuh rima anak mu
(sapa nenek), ma.. pah.. apa kabar, rima.. kamu
itu nak, iya bu.., kamu cantik sekali, papa rima
terbenngon melihat anaknya, hai bima apa yang
kau perbuat ama kakak mu, ku paksa ke salon
terus ku tarik ke seni, hebat kamu bima, kami
semua tidak bisa melakukan kamu bisa, kak rima
tersenyum dan memang tangan ku, iya pah dia
yang membuat ku seperti ini, tak lama aku di
panggil ama papa kaka rima kami bicara penting
di belakang, bima.. kamu hebat.. oh ya gimana
sekolah mu, ya baik om, kami semua udah putus
asa dengan kakak mu, satu caranya om berikan
kasih sayang dan perhatian serta berusaha lah
berkomunikasi, dia keras tapi aku berusaha
komunikasi dengan dia walau pun dia kadang2
malas, namun aku selalu meminta maaf pada dia
selama beberapa hari ini jadi dia mau mengerti
semua.
Dan meyakinkan dia om masih ada yang
menyangi dia itu yang ku bilang, bener kamu…,
kamu seperti ibu mu cukup dewasa, makasi
om.., om ada usul, apa om, kamu mau tolong
om, apa om, kamu tinggal bareng mereka mau,
ya sekolah aku gimana, kamu di Jakarta sekolah
apa, aku stm swasta, oke om yang nangung asal
kamu mau pindah, gimana ya om, semua om
yang kasih asal mereka bahagia, nenek mu juga
ada yang jaga kalau ada kamu, aku pikirin gimana
dan aku Tanya mama ku di Jakarta. Oke besok
aku bilang ke orang tua mu juga dari kantor, baik
om.., acara hampir selesai semua
memperhatikan kakak rima dan aku
memeprhatikan dia dari jauh, lalu dia
memeprhatikan sambil tersenyum. Tak lama
nenek sakitnya kambuh karena kecapean, kai
semua panic untuk anak nenek ada dokter
langsung membawa kerumah sakit. Acara pun
bubar aku pulang bersama kakak rima, ketika di
jalan di memeluk ku, bima ke mal aku sudah
lama tidak kesana, iya kakak.., sesamapi di sana
setelah belanja baju tidur, kami pun muter2 ada
sosok mata laki2 bersama wanita memandang
dengan tegas, kakak ada yang kita, iya bim dialah
suami ku, kak rima sengaja melewati di
depannya, hai yanto apa kabar.., hai ri..rima.., ini
anak mu.. i..iya.., oh lucu juga.. sayang aku ngak
bisa memberikan keturunan.. sudah ya aku mau
beli celana buat sepupu ku.. salam dengan istri
aku tau dia sahabtku itu dulu.. sekarang aku
sudah tidak kenal… mari to. Kami langsung
mencari celana buat ku, dan mencari makanan
buat bawa pulang, bima.. aku seakan puas hari ini
seperti kehilangan beban, aku tau kakak menyapa
suami kakak tadi ngak.., spertinya terlampiaskan
semua.., kami langsung pulang dan sesampai di
rumah sudah jam 7, aku langsung mencoba
celana baru ku, gimana kak.. bagus.. aku mandi
dulu ya, iya kak, dia sudah malu lagi terhadap ku,
kakak rima langsung masuk kamar, ketika aku
melepas celana,
kakak rima di depan pintu, memperhatikan ku..,
aku mengerti maksudnya, aku langsung menuju
kekamar dia pun masuk kamar dan menunuggu
ku, kak.., iya bima.., aku langsung melepaskan
kancing bajunya, dia pun membuka kaos ku,
kami sudah telanjang bulat sambil berdiri, bima..
kamu yang mebuat ku menjadi seperti ini lagi,
aku bahagia bima, iya kakak bima hanya ingin
kakak tersenyum.., dia mengecup pipi ku, makasi
ya bima, aku serahkan semuanya untuk mu, aku
merebahkan tubuhnya di kasur.., dia langsung
mengangkang, dan langsung ku masukan batang
ku, ah..a.. ah.. aa.. aa.. aku mulai mengoyang
hinga kurasakan batang ku mulai panas, aah.. ah..
aahh.. aahh.. aahh.. aahh.. aaa… aaa.. aa.. aaa..
aahh.. bimaa..auhh.. auhh..auhh.. bimaa..auu..
auuu..uhh… uhh.. uhh…uhh.. uhh.. uuuhhh..
uhh.. vagina mulai basah.. ach.. bima..ahh.. aa..
aa.. auuhh.. bima ach.. aaaa.. aaa.. aa…. Nafas
mulai terasa.. aa.. bima.. ha..ha..ha… ha… ha..
semangkin pajang nafas dia.. ha.. ha.. ha.. ha..
ha.. bima.. aku sudah tak kuat.. badan dia
semangkin bergetar.. dan berontak seakan dia
mencapai kelimax.. haahh..achh..ahcchh..
bimaaa.. ahh.. ahh.. aahhaa.. aa..aahh… aaahh…
bimaaa.. aa… auuu… uhhff.. uhf.. uhf… aachh…
achh… tubuh kami sudah berkeringat, aku
semangkin tak kuat menahan gejolak ini, semua
aku mulai terasa mau keluar hampir 10 menit aku
diatas, kak rima.. aahh.. iya bima.. aahh.. aahh..
sudah aahh.. aahhaa.. bimaa.. aahh.. aa… aa….
Iya ka.. bima mau keluar.. cepat bimaa.. kakak
udah ngak kuat.. aacchh kak..bima..ahh..kak
achh.. aah.. achh.. crot . crot..aku langsung
menembak di dalam lagi, bima…., iya kakak ku,
makasih ya dik.., rasanya aku sayang ama mu
bima sekarang, kakak apa kakak udah melepas
semua permasalah hidup kakak, kau yang
melepaskan beban ku bim, udah bim.. mandi
yuk, kami langsung menuju kamar mandi , di
kamar mandi aku langsung menghajar lagi tanpa
pamit, dia cukup senang.
selasai mandi kami langsung makan dia kembali
kekamar lalu dia keluar dengan kimono dari kain
sutra yang di beli tadi, ih cantik bener, ahh… malu
ah.., sini deket bima duduk sini sambil nonton,
dia jalan seperti anak yang di ejek jadi malu, apa
sih bima ini, sini.. aku menarik tangannya, kami
duduk sambil menonton tuh kakak di tv.. itu
happy salma, lalu ku ajak dia duduk dibawa
sambil ku suruh dia tiduran depan ku, kak sini
depan bima sambil tiduran, ah bima.., iya sini
aja.. dia mau apa yang kusuruh, lalu tangan ku
yang memegang lengannya, langsung di tariknya
ke buah dadanya, bima.., iya apa.., bima…kamu
sekolah disini aja ya.., kak.. tadi papa kakak suruh
aku begitu, aku suruh sekolah di sini, iya bima
mau kan.. kakak maunya bima ama kakak di sini,
nanti kita nikah juga kak.., ih kamu kok udah ke
situ pikirannya, bima kamu tidak boleh menikah
dengan ku.. kamu musti punya anak, seandainya
istri mu seperti aku lebih baik kamu mengadopsi
anak, loh kakak kenapa ngak mau, suami ku yang
tidak mau.. aku mau kok, iya nanti ku bilang ama
mama dan papa di Jakarta, bener bima.. kamu
mau, dia langsung mebalikan mengangkat
tubuhnya sehingga kepala dia ada di dekat dada
ku, dia terus memeluku, oh bima.. aku sayang
kamu, iya kak makasi ya, tapi ada syaratnya..,
apa bima.., gimana kalau malam ini kita main
dengan variasi, maksudnya, ya kita ganti-
gantian.. aku diatas terus kakak diatas, ih apa sih
ngomongnya ngelantur ah, mau ngak.., iya bima
aku mau, kulihat jam udah jam 10 kurang, bima
tidur yuk.., yuk.., ketika dia bangun aku langusng
mengendonya, ih apa sih….bima.., dia langasung
merangkul ku.
Aku meletakn di tempat tidur.., bima.., iya tunggu
aku periksa pintu ama celenda.., jangan lama ya,
ketika aku kembali dia sedang menyisir di meja
riasnya, udah cantik bidadari ku, sambil
mengelitik pinggannya, eh geli ah.. dia langsung
mebalikan badannya, kamu bisa lebih dari
suamiku, iya kak.., aku ingin bikin kamu lebih dari
suami ku malam ini, sambil ku pegang
pinggannya, kak…, iya bima, aku merasakan
kasih sayang mu malam ini, aku begitu sayang,
aku langsung melepaskan kimononya, dia
membuka baju dan celana ku, dia langsung
mencium ku, dan menarik ke tempat tidur, aku
langsung memeluk dan menjamahnya, lalu
kuremas buah dadanya, ehm..ehm.. ehmm..
ehmm.. ehmm.. ehm… bima.., dia menarik ku
dan mencium ku, bima.. lakukan, aku memasuki
batang ku, ehm..ehm.. ehm.. bima.. ehm..
batang ku mulai amblas.. ah.. ah.. aku mulai naik
turun.. ah.. ahh.. ahh.. ahh.. ahh.. ah…bima
ha..ha.. aha.. nafas pun mulai bermain. Ha.. ha..
ha.. badan mulai berkeringat, aku mengambil
posisi agak berdiri dank u angakt satu kakinya
sambil menyodok maju mundur, ah.. ah.. ah..
aa… ahh.. ah..ahh.. aku melihat buah dada yang
bergoyang maju mundur.. sambil kuremas
buahnya, bima..ehm..ehmm…ehh… ehm..ehm…
ehm…ehm..bima..ehm..emm.. em..emm… em…
emm…, bima..ah..aa..ah..ah… auh..auh.., vagina
dia mulai memanas dan licin.. ach..ach..bima..
kuraakan dia kelimax, aku mencabut batang ku,
lalu meminta nungging, kak nunging… dia
langsung mau dan aku memasukan batang
hingga amblas, ach.. ach..ah.. aku mulai maju
mundur.. ah..ahh.. ahh.. ahh.. ah.. aa..
aahh..aahh.. aahh.. ahh.. ahh.. aahhh.. ahh..ahh…
hampir 10 menit dua posisi kami permainkan, aku
semangkin menikmati, kak mau di atas tubuh ku,
iya sayang, aku langsung berbaring dan dia
mengambil posisi.., dia sunguh menikmati,
ah..aa…aa.. aaa..aa.. ha..ha.. aahh.aa..ahh..
ahhh… ahhh…bima ini enak..
huh..huh..huh..hu..huu..suguh enak
bima..au.auu..auhh..auhh..sayang…ach…
achh..,buah dada yang naik turun membuat
pemandang jadi indah, bima.. bimaa… uuiiihhh…
vaginanya bener menyedot ku batang ku seperti
mengisap habis., bimaa..uuiihh.. bimaa. Sambil
pantatnya bergetar.. bimaa..uiihh…kakak ngak
tahan.. terus kakak enak uuaahh.. dia berhenti aku
menaik turunkan pantat ku.. uiihh.. bimaa..
acchh… kak bima mau keluar.., dia langsung
mengoyang maju mundur.. ach.. ahh.. bima..
achh kakak.. bima ngak kuat… achh.. kakak juga
bima.. aachh..achh… dia langsung memeluk k
uterus bima sodok .., iya kakak ach.. ach ..bima..
aahh.. kakak achh..aacchh.. achh.. kak.., iya
bima.. crot.. crot.. crot.. kutembakan air mani ku,
aah.. haa.. kakak bima sayang kakak.., kakak
sekarang malah jatuh cinta ama pemainan mu
sayang.., iya kak…, iya sayang, kamu tinggal sini
ya, iya kakak pasti, dia terkapar diatas tubuh ku,
tak lama dia mebarikan tubuhnya di samping ku
dan memeluku, bima jika kau punya istri aku rela
untuk melakukan ini, biak kak, kami bermain lagi
hingga puas.
Aku melakukan ini selama liburan dan hingga aku
pindah sekolah dan kuliha di kota tersebut, aku di
buat seperti suaminya, hingga kamwin aku
membagi jatah batin ke kakak sepupu ku.


Adult | GO HOME | Exit
1/3353
U-ON

inc Powered by Xtgem.com